Rabu, 15 April 2015

Catatan Akhir Putih Abu



Penulis: Ahmad Sibromulisi

Serang, 11 April 2015


Bismillahirrohmanirrohim...

Assalamualaikum Wr. Wb.

            Dear, kawan-kawan semasa putih abu, sudah tak terasa 2 tahun 8 bulan kita lewati bersama-sama; suka, duka, canda, tawa, tangis, bahagia, haru, dan semua tentang perasaan kita disana. Kini semua cerita di putih abu akan segera menjadi sebuah kenangan indah yang tak terlupakan. Dimana masa itu awalnya hanya rasa malu, ego dan kekanak-kanakan, sampai kini sudah menjadi dewasa. Bila ku luapkan dengan kata-kata; “persetan dengan kedewasaan, aku ini kembali menjadi kekanak-kanakan yang bahagia tanpa permasalahan kedewasaan” itulah. Sangat disayang, kini hanya dalam beberapa bulan saja kita akan berpisah akan jarak dan waktu; dimana kita akan sibuk dengan urusan masing-masing. Hanya doa dan harap yang aku pinta untuk semua kawan-kawan semasa putih abu; semoga perpisahan ini bukanlah perpisahan yang terakhir dari pertemuan kita di 2 tahun 8 bulan silam. Dan aku ingin kalian tak akan memutuskan tali silaturahmi yang sudah kita jalani selama di putih abu. Inginku mengulang kembali masa putih abu itu, sangat ingin. Tapi, waktu sudah menjawabnya; perpisahan adalah yang terbaik untuk kita semua, bukan berarti selamanya. Hanya saja, waktu yang akan memisahkan kita. Seandainya, waktu adalah orang yang bijak dan pengertian, mungkin kita bisa saja mengulang kisah-kisah kita disana. Hei kawanku, peluklah aku sebentar saja, aku ingin semua rasa ini sedikit meredam dengan kau peluk hangat tubuh ini. Bukan lebay atau apa, tapi inilah yang aku rasakan; kesedihan akan segera menyapa kita saat pengumuman kelulusan nanti. Doaku; semoga kita lulus dengan nilai yang memuaskan dan kita semua melanjutkan kejenjang selanjutnya (Universitas Kehidupan). 
      Apapun kelanjutan dari hidup kalian, aku mohon sisakan waktu sebentar saja untuk mengabari semua tentang kelanjutan ceritamu setelah meninggalkan putih abu ini. Entahlah, perasaan apa ini yang sebelumnya belum pernah aku rasakan selama aku bertemu dengan perpisahan, mungkin ini adalah perpisahan yang bisa dibilang berat bagiku. Ya, berat bagiku akan kehilangan kalian yang selalu membuatku tertawa ketika aku sedang tak enak hati. Walaupun otak kalian sedikit geser, tapi aku bangga pada kalian, kawan. Ingatlah! Semua cerita tentang kita disana! Ingatlah! Dan Ingatlah!.




Syaloom! Ahmad Sibromulisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar