Penulis:
Ahmad Sibromulisi
Serang,
11 April 2015
Bismillahirrohmanirrohim...
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dear, kawan-kawan semasa
putih abu, sudah tak terasa 2 tahun 8 bulan kita lewati bersama-sama; suka,
duka, canda, tawa, tangis, bahagia, haru, dan semua tentang perasaan kita
disana. Kini semua cerita di putih abu akan segera menjadi sebuah kenangan
indah yang tak terlupakan. Dimana masa itu awalnya hanya rasa malu, ego dan
kekanak-kanakan, sampai kini sudah menjadi dewasa. Bila ku luapkan dengan
kata-kata; “persetan dengan kedewasaan, aku ini kembali menjadi kekanak-kanakan
yang bahagia tanpa permasalahan kedewasaan” itulah. Sangat disayang, kini hanya
dalam beberapa bulan saja kita akan berpisah akan jarak dan waktu; dimana kita
akan sibuk dengan urusan masing-masing. Hanya doa dan harap yang aku pinta
untuk semua kawan-kawan semasa putih abu; semoga perpisahan ini bukanlah
perpisahan yang terakhir dari pertemuan kita di 2 tahun 8 bulan silam. Dan aku
ingin kalian tak akan memutuskan tali silaturahmi yang sudah kita jalani selama
di putih abu. Inginku mengulang kembali masa putih abu itu, sangat ingin. Tapi,
waktu sudah menjawabnya; perpisahan adalah yang terbaik untuk kita semua, bukan
berarti selamanya. Hanya saja, waktu yang akan memisahkan kita. Seandainya,
waktu adalah orang yang bijak dan pengertian, mungkin kita bisa saja mengulang
kisah-kisah kita disana. Hei kawanku, peluklah aku sebentar saja, aku ingin
semua rasa ini sedikit meredam dengan kau peluk hangat tubuh ini. Bukan lebay
atau apa, tapi inilah yang aku rasakan; kesedihan akan segera menyapa kita saat
pengumuman kelulusan nanti. Doaku; semoga kita lulus dengan nilai yang
memuaskan dan kita semua melanjutkan kejenjang selanjutnya (Universitas
Kehidupan).
Apapun kelanjutan dari hidup kalian, aku mohon sisakan waktu
sebentar saja untuk mengabari semua tentang kelanjutan ceritamu setelah
meninggalkan putih abu ini. Entahlah, perasaan apa ini yang sebelumnya belum
pernah aku rasakan selama aku bertemu dengan perpisahan, mungkin ini adalah
perpisahan yang bisa dibilang berat bagiku. Ya, berat bagiku akan kehilangan
kalian yang selalu membuatku tertawa ketika aku sedang tak enak hati. Walaupun
otak kalian sedikit geser, tapi aku bangga pada kalian, kawan. Ingatlah! Semua
cerita tentang kita disana! Ingatlah! Dan Ingatlah!.
Syaloom!
Ahmad Sibromulisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar